Padel

Belakangan ini, olahraga padel semakin populer di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bali, dan Surabaya. Dari sekadar olahraga eksklusif di klub kelas atas, kini padel berubah menjadi bagian dari gaya hidup urban dan komunitas olahraga masa kini.

Padel (sering disebut “padel tennis”) adalah olahraga raket yang menggabungkan unsur tenis dan squash, dimainkan dalam format ganda di lapangan tertutup dengan dinding di sekeliling. Karena elemen sosial dan tingkat kesulitannya yang relatif rendah untuk pemula, padel cepat menarik minat masyarakat yang mencari alternatif olahraga selain futsal, tenis, atau badminton.

Dalam artikel ini, kita kupas latar belakang, faktor dorong, tantangan, dan prediksi masa depan padel di Indonesia 2025.


apa itu padel dan bagaimana dia berkembang di indonesia

Padel berasal dari Meksiko pada era 1970-an dan kemudian menyebar ke Eropa, terutama Spanyol dan Latin Amerika. Olahraga ini dimainkan di lapangan berukuran lebih kecil dari tenis, dengan dinding di sekitar lapangan yang bola bisa memantul. Padel dimainkan dalam format ganda, yang menekankan kolaborasi dan strategi pasangan.

Baru belakangan padel mulai dikenal di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah klub olahraga premium dan kompleks perumahan mewah mulai membangun lapangan padel sebagai fasilitas tambahan. Lahan yang lebih kecil dari lapangan tenis membuat padel cocok diterapkan di kota-kota padat.

Menurut laporan media lokal, Pengurus Besar Padel Indonesia (PBPI) berencana memperkuat pembinaan sejak usia dini mulai 2025. Ada juga wacana sertifikasi pelatih padel yang akan digencarkan agar standar permainan dan fasilitasi semakin profesional. VOI

Faktor lain: media sosial dan influencer olahraga turut mempopulerkan padel melalui konten video “try out padel” dan kolaborasi antar kreator. Sport lifestyle ini cepat viral karena menggabungkan aspek kebugaran dan komunitas sosial.


faktor-faktor yang mendorong lonjakan popularitas padel

  1. Aksesibilitas dan kemudahan pembelajaran
    Padel relatif lebih mudah dipelajari untuk pemula dibanding tenis. Gerakan dasar dan aturan tidak sekompleks tenis, sehingga banyak orang bisa langsung mencoba tanpa masa belajar panjang.

  2. Dimensi sosial & komunitas
    Karena dimainkan dalam pasangan, padel menjadi kesempatan berkumpul. Banyak pemain baru mencari teman lewat komunitas padel di media sosial atau grup WhatsApp.

  3. Cocok untuk gaya hidup urban
    Waktu berolahraga bagi warga kota terbatas. Padel, dengan durasi pertandingan yang lebih singkat dan lokasi lapangan yang bisa ditempatkan di ruang terbatas, cocok untuk mereka yang padat aktivitas.

  4. Tren olahraga lifestyle
    Olahraga tidak sekadar latihan fisik, tapi juga gaya hidup dan aspek estetika. Padel menawarkan suasana modern, desain lapangan estetis, dan cocok untuk konten media sosial.

  5. Dukungan institusional
    PBPI menyebut akan memperkenalkan pembinaan usia dini dan pelatihan pelatih pada 2025 sebagai upaya agar padel berkembang tak hanya sebagai hobi tapi juga cabang olahraga serius. VOI


bagaimana padel dimainkan & aturan dasar

  • Lapangan padel berbentuk persegi panjang, dengan dinding kaca atau baja di belakang dan samping.

  • Bola bisa memantul dari dinding setelah memantul lantai, mirip mekanisme squash.

  • Pemain boleh memukul bola setelah satu pantulan, dan pasangan ganda saling bekerja sama untuk menjaga strategi posisi.

  • Skor mengikuti sistem poin tenis (15, 30, 40, deuce).

Karena aturan dan arena lebih “ramah” daripada tenis konvensional, pemain baru cenderung tidak cepat menyerah dan terus tertarik untuk bermain.


tantangan & hambatan pengembangan padel di indonesia

Walau populer, ada beberapa kendala yang harus dihadapi agar padel bisa tumbuh lebih masif:

  • Biaya fasilitas
    Membangun lapangan padel tidak murah: pembebasan lahan, perangkat kaca/dinding, pencahayaan, dan perawatan. Harga sewa lapangan juga cenderung tinggi, menjadikan akses tidak merata.

  • Kurangnya pelatih & sertifikasi
    Untuk saat ini, jumlah pelatih padel bersertifikat masih terbatas di Indonesia. Jika pembinaan usia dini ingin berkembang, perlu banyak instruktur terlatih agar mutu permainan meningkat.

  • Kesadaran publik yang belum merata
    Banyak masyarakat yang belum tahu apa itu padel atau menganggapnya olahraga “elit”. Perlu edukasi melalui media massa, workshop komunitas, dan event terbuka agar lebih dekat ke publik.

  • Ketersediaan lapangan
    Ruang di kota besar sering terbatas, sehingga mendapatkan lahan untuk padel menjadi sulit. Perlu integrasi dengan fasilitas olahraga eksisting agar lapangan padel bisa lebih tersebar.

  • Kompetisi & regulasi
    Agar padel dianggap serius, perlu kompetisi lokal, liga, dan regulasi federasi agar prestise olahraga ini meningkat dan menarik atlet.


dampak sosial budaya & ekonomi

  • Ekonomi komunitas
    Kemunculan lapangan padel baru membuka peluang usaha baru: toko perlengkapan padel, instruktur independen, sekolah padel mini, hingga event komunitas.

  • Pariwisata olahraga
    Klub padel di kota wisata bisa menarik wisatawan yang tertarik mencoba olahraga baru di liburan mereka.

  • Gaya hidup sehat & inklusif
    Banyak orang melihat padel sebagai kombinasi olahraga ringan dan menyenangkan, bukan beban latihan berat. Ini mendorong masyarakat luas untuk aktif bergerak.

  • Identitas modern
    Padel menjadi semacam simbol modernitas olahraga perkotaan — olahraga yang bukan hanya kompetisi, tapi juga ekspresi gaya hidup perkotaan.


tren masa depan & prediksi 2025 ke atas

  • Klub padel di pusat kota
    Kita akan lihat semakin banyak studio padel muncul di area perkotaan, pusat perbelanjaan, dan apartemen besar.

  • Kolaborasi dengan teknologi
    Misalnya sensor bola, pelacakan statistik, aplikasi komunitas padel untuk mencari lawan secara digital.

  • Turnamen lokal & liga komunitas
    Liga padel komunitas bisa tumbuh, dengan turnamen bulanan atau tahunan, meningkatkan eksposur dan daya tarik olahraga ini.

  • Pendidikan usia dini
    PBPI sudah menyatakan akan memperkuat pembinaan anak-anak agar padel tidak hanya jadi hobi, tapi cabang olahraga yang bisa menghasilkan atlet profesional. VOI

  • Integrasi fitness & hiburan
    Padel mungkin menjadi bagian dari klub olahraga yang menyediakan gym, café, dan tempat nongkrong.


kasus menarik & perbandingan internasional

Pada tingkat global, padel sudah menjadi salah satu olahraga yang berkembang paling cepat. Menurut laporan global, rata-rata 111 lapangan padel baru dibangun setiap minggu di seluruh dunia selama 2023. VOI+1

Di Spanyol, padel sudah sangat populer dan memiliki liga profesional, serta pemain papan atas. Jika Indonesia berhasil meniru sistem liga dan pembinaan, bukan hal yang mustahil padel menjadi cabang olahraga kompetitif nasional.

Beberapa media kreatif lokal juga sudah menampilkan artikel “Try Padel” di kota-kota besar, mengajak masyarakat mencoba dan membahas sensasi permainannya. Seiring viralitas tersebut, pasar perlengkapan padel (raket, bola, alas grip) ikut tumbuh. Laporan tren industri olahraga menyebut sportswear di Indonesia juga berkembang sesuai permintaan gear padel, seperti pakaian dengan bahan bernapas dan motif modern. KitAthletic+1


Penutup

Fenomena Padel Sport Trend Indonesia 2025 membuka babak baru dalam dunia olahraga urban. Dari hobi elit menjadi olahraga komunitas yang menarik segala kalangan.

Meski tantangan tidak sedikit — dari fasilitas, pelatih, hingga regulasi — potensi pertumbuhan sangat besar. Bila dirawat dengan baik, padel bisa menjadi salah satu cabang olahraga populer di Indonesia, menyumbang gaya hidup sehat, komunitas aktif, dan mungkin atlet berprestasi ke kancah internasional.


Referensi